Pankep Surcel – Kabupaten Pankep merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar di Sulawesi Selatan. Keindahan lautan yang luas, kolam yang subur, lahan pertanian yang kaya dan pariwisata yang tersebar di seluruh pulau menawarkan peluang besar. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana peluang tersebut dapat dikelola agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat. Jawabannya terletak pada pemanfaatan teknologi.
Teknologi lebih dari sekedar mesin dan aplikasi canggih. Ini adalah jembatan untuk mempercepat pekerjaan, mempercepat hasil, dan memperluas pasar. Tanpa teknologi, nelayan akan tetap bergantung pada cuaca yang tidak dapat diprediksi, petani akan terjebak pada model lama, dan pelaku usaha akan kesulitan memasuki pasar modern. Jadi sudah waktunya merangkul teknologi dan membangun PangKep.
Di bidang pertanian, teknologi berpotensi mengubah wajah produksi pangan. Pupuk berbasis sensor kelembaban tanah, pemetaan drone, dan inovasi lokal dapat meningkatkan hasil panen. Petani tidak perlu lagi menebak-nebak kapan menanam atau memupuk. Data digital memungkinkan Anda mengelola segalanya dengan lebih akurat, hemat biaya, dan lebih menguntungkan.
Hal yang sama berlaku untuk perikanan dan tambak. Pengumpan otomatis dan sistem bioflok berbasis IoT (Internet of Things) memungkinkan pemantauan kualitas air kolam secara real-time. Nelayan tidak lagi harus menderita kerugian besar akibat serangan penyakit yang tiba-tiba. Teknologi membantu menjaga ekosistem sekaligus meningkatkan produktivitas.
Namun penggunaan teknologi untuk membangun Pankep lebih dari sekedar lahan dan kolam. Ada juga bidang yang harus disinggung dalam industri manufaktur. Produk-produk seperti susu ubi jalar, tepung ikan, pupuk cair dari limbah kepiting dan produk hasil laut lainnya dapat memperoleh daya jual lebih besar jika dikemas dengan teknologi modern. Kemasan kualitas ekspor yang menarik dan higienis membawa nama Pankep ke pasar domestik dan internasional.
Di sisi lain, Pankep punya khasanah wisata. Pulau-pulau eksotis, gua prasejarah, dan lahan basah yang mempesona menjadi daya tarik wisatawan. Teknologi digital dapat membantu kampanye Anda. Melalui aplikasi pariwisata, sistem tiket online, dan tur virtual 360°, dunia bisa mengenal Pankep tanpa menunggu investor besar. Pariwisata digital membuka peluang bagi penduduk setempat untuk menjadi pemandu, penyedia homestay, dan usaha kecil.
Pengembangan desa digital juga tidak kalah pentingnya. Internet bukan lagi sebuah barang mewah, namun sudah menjadi kebutuhan pokok. Di desa-desa yang memiliki konektivitas internet, kemajuan akan jauh lebih cepat. Pemerintahan desa akan online, warga dapat belajar pemasaran digital, dan generasi muda dapat mencari peluang kerja baru tanpa perlu keluar desa. Desa digital adalah fondasi pankep cerdas.
Bahkan di tengah krisis energi dan tantangan lingkungan hidup, teknologi adalah solusinya. Panel surya untuk pulau-pulau kecil, teknologi untuk mendaur ulang sampah menjadi pupuk dan bahan bakar, serta sensor laut untuk melindungi terumbu karang merupakan langkah maju yang solid. Dengan demikian, pembangunan tidak akan merusak alam dan akan berjalan seiring dengan keberlanjutan.
Ekonomi digital tidak boleh diabaikan. Pasar tradisional perlu berkolaborasi dengan pasar lokal. Karena produk UMKM yang bisa dijual secara online, tidak hanya dikenal di Pankep saja, tapi juga di Jakarta, Makassar bahkan mancanegara. Teknologi keuangan berbasis syariah menjadi solusi permodalan bagi petani kecil dan nelayan.
Namun, ada tantangan yang lebih besar yang harus diselesaikan. Literasi digital pada masyarakat Pankep masih terbatas. Tidak semua petani, nelayan, dan UMKM memahami cara memanfaatkan teknologi. Oleh karena itu, pelatihan dan bimbingan menjadi penting. Pemerintah, kampus, dan sektor swasta perlu turun tangan bersama-sama. Jika tidak, teknologi hanya akan menjadi pertunjukan belaka.
Selanjutnya, pengembangan teknologi harus tetap berbasis pada kearifan lokal. Teknologi boleh jadi modern, namun budaya dan tradisi Pankep tidak boleh hilang. Identitas lokal sebenarnya harus menjadi nilai tambah. Misalnya saja pariwisata yang bisa dipadukan dengan budaya bahari, kuliner khas, dan keramahan terhadap masyarakat lokal. Dengan cara ini, teknologi menjadi alat dan bukan pengganti identitas.
Program ini akan bermanfaat jika dilaksanakan. Produktivitas pertanian meningkat, perikanan lebih stabil, pariwisata berkembang pesat, dan status UMKM semakin membaik. Generasi muda tidak lagi lari ke kota besar karena desa memberikan peluang. Pankep akan menjadi daerah yang tidak hanya kaya sumber daya tetapi juga penuh inovasi.
Terakhir, cerdas pankep bukan hanya sekedar angan-angan. Dengan sentuhan teknologi, Pankep bisa memiliki masa depan yang lebih baik. Kuncinya adalah teknologi, penggerak masyarakat, dan jaminan pemerintah. Jika kita semua bekerja sama, slogan “Smart Punk: Teknologi untuk Laut, Daratan dan Keberlanjutan” akan menjadi lebih dari sekedar kata-kata, namun akan menjadi kenyataan nyata.
Pankep 28 September 2025
Hermann Zied
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pankajen Kepulauan




