PAPUA – Di tengah Pegunungan Papua, seorang prajurit kelompok kerja yang diiasiakan 700/Wira Yudha Cakti (WYC) Post Woolon menunjukkan bahwa misi TNI tidak selalu terhubung dengan senjata. Pada hari Selasa, 2025, pada 6 Mei, mereka berpartisipasi di Campung Woolon, di distrik ILGA, bukan untuk melindungi atau melindungi, tetapi untuk menyentuh hati untuk menyediakan layanan kesehatan gratis dan kegembiraan bagi anak -anak dengan makanan ringan dan permen.
Kegiatan Anjangsana ini telah menjadi jembatan kepercayaan diri yang lebih kuat dan lebih publik. Warga, terutama ibu dan anak -anak, menerima pemeriksaan medis langsung dari tentara yang sekarang bermain petugas kesehatan dadakan. Senyum hadiah kecil yang diterima, senyuman adalah bukti bahwa kehadiran TNI dapat dihangatkan, tidak mengerikan.
Letnan pertama yang saya buat oleh Meriiyana, Danpos Wuloni, mengatakan bahwa misi mereka jauh lebih dalam dari sekadar perlindungan dinding. “Kami adalah teman masyarakat. Bisnis kami tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk berbagi kehidupan, pelayanan, dan bahagia mereka,” katanya dengan tulus. Selasa (2012-06-05).
Dia juga berterima kasih kepada salam hangat penduduk Campung Wallon. “Kehangatan dan keterbukaan masyarakat menjadi energi kita. Ia berpendapat bahwa TNI dan orang -orang adalah unit integral,” tambahnya.
Tindakan kemanusiaan ini adalah bagian dari program kelompok kerja 700/WYC Yonif, di mana perlindungan sosial merupakan strategi utama bantuan damai Papua. Kehadiran tentara bukan hanya pembela seragam, tetapi sebagai saudara yang siap mendengarkan dan membantu.
Saat hati dan kemanusiaan semakin dekat, TNI berpendapat bahwa Papua tidak dapat ditaklukkan oleh kekuatan tetapi dengan cinta dan perhatian yang tulus. Woolon lahir dalam cerita bahwa prajurit itu bisa menghibur dan melindungi harapan masa depan.
Otorisasi:
DANSATGAS Media Habema, Letnan Kolonel Iwan Dwi Priharton