Langkah Cepat Polsek Batulayar Cegah Bencana di Pantai Buaya Putih

LOMBOK BARAT, NTB – Setelah waktu yang buruk yang mencapai beberapa hari terakhir, Selasa (13 Mei 2010), pada hari Selasa (13 Mei 2010), Rally pindah ke desa Sambang. 

Kegiatan ini menargetkan penduduk yang tinggal di daerah bencana, terutama di sepanjang pantai jalan, desa yang menggerakkan.

Hujan kuat yang mengikuti daerah pegunungan di sekitar desa mening, menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam debit air di Rijeka. 

Akibatnya, depot mesin pengiriman yang dimiliki oleh kelompok nelayan di Pantai Baya Pu Putih, Congok Hamlet, yang diduga rusak. 

Situasi ini diprakarsai oleh keprihatinan tentang potensi bencana alam yang lebih besar, terutama bagi penduduk yang tinggal di tepi sungai dan pantai.

Menanggapi situasi, Bhabinkamtibmas des Meninting langsung ke lapangan untuk mengeluh dan meningkatkan vigil di masyarakat. 

Polisi Lombok Barat, Polisi Regional NTB, AKBP Yasmar Harahap, Petugas SI Batulayara, Compolje dan Kardhiano Road, mengatakan kegiatan desa Sebanga difokuskan pada meminimalkan risiko dan potensi kerugian karena waktu terakhir.

“Kami menghabiskan kegiatan pedesaan ini sebagai langkah untuk memprediksi potensi bencana alam, mengingat bahwa dalam beberapa hari terakhir mengingat cuaca buruk,” kata polisi Batulayar, Cupoljev dan Kardhianto, S.H., M.H., melalui pernyataan tertulisnya. 

Fokus utamanya adalah penduduk yang tinggal di sekitar Sungai Menning dan di sepanjang pantai, mulai dari Pantai Bay Putih Pantai di pantai Montong.

Dalam kegiatan Sambing, Bhabinkamtibmas telah secara aktif memohon penduduk yang tinggal di pantai menu dan pantai untuk meningkatkan kewaspadaan. 

Keluhan khusus diberikan kepada penduduk yang memiliki papan penangkap ikan di pantai, sehingga mereka untuk sementara dikembalikan ke rumah pengaman mereka.

“Kami mengeluh kepada semua warga, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai dan pantai, untuk selalu menyadari perubahan waktu yang ekstrem,” kepala polisi di Batulayara.

Banding telah termasuk penduduk yang tinggal di nelayan di pantai disarankan untuk pulang untuk menghindari hal -hal yang tidak diinginkan.

Menanggapi banding dan sebagai bentuk antisipasi independen, beberapa penduduk dengan rumah -rumah pantai menunjukkan bahwa mereka mulai membongkar bangunan mereka sendiri. 

Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan jika aliran menu sungai menjadi lebih berat dan mengarah ke utara, mendekati pemukiman mereka.

Petugas polisi utama Batulayar juga menghargai kesadaran dan tindakan cepat penduduk yang telah mengambil tindakan pencegahan secara independen. 

“Kami sangat menghargai kesadaran penduduk yang aktif dalam mencoba menjaga keselamatan pribadi dan lingkungan mereka. Sinergi antara polisi dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan situasi yang aman dan cocok,” Kardhiano Road menyimpulkan.

Untuk seluruh jajaran kegiatan desa Sambang untuk mengantisipasi bencana alam, itu dicatat untuk berjalan dengan aman dan lancar. 

Kehadiran kepolisian masyarakat diharapkan memberikan rasa aman dan meningkatkan kesadaran akan potensi bencana alam di wilayah desa. (ADB) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *