Ketua DPD JNI Pangkep Herman Djide: Tondong Tallasa Kilau Emas yang Menunggu Sentuhan Serius

PANGKEP SULSEL – Tongong Tallas, salah satu Kabupaten Regency Pangkep, Sulawesi Selatan, menyimpan kisah harapan yang bersinar dengan penemuan kandungan emas. Potensi ini membangkitkan semangat masyarakat dan membuka peluang ekonomi baru di wilayah tersebut.

Menurut Presiden Jurnalis Nasional Indonesia (RIJ) dari Kabupaten Pangkep, Herman Sorde, isi emas di Tondong Tallasia, pemerintah daerah secara resmi mengumumkan. “Penemuan ini telah menjadi perhatian wilayah terhadap berbagai pihak, termasuk penambang,” katanya.

Setelah pengumuman, kegiatan emas oleh masyarakat setempat mulai mekar, terutama di wilayah Bantimurung, yang dimasukkan dalam distrik Tondong Taleas. Orang menggunakan peralatan tradisional untuk mendapatkan emas dari sungai dan tanah di sekitarnya.

Herman menjelaskan bahwa puncak kegiatan penambangan telah terjadi beberapa tahun setelah penemuan awal. Sungai -sungai yang menutupi Tondong Tallas penuh dengan penduduk yang berharap menemukan butiran emas untuk mendapatkan dan meningkatkan pendapatan keluarga.

Studi geologi kemudian memperkuat potensi emas. Kandungan emas di daerah ini adalah deposit placer yang dicampur dengan mineral lain seperti kuarsa, plagioclaklak, biotit dan piroksin. Keberadaan mineral ini menunjukkan sistem mineralisasi epitremal, yang sering menjadi sumber utama emas.

Selain emas, tim peneliti juga menemukan mineral pirit dan perak yang tersebar di sepanjang sungai. Penemuan ini menekankan bahwa wilayah ini layak diteliti dalam penggunaan teknologi modern.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, penambangan meluas ke Tondong Tallasi mulai meredam. “Penduduk yang pernah memenuhi sungai untuk mengucapkan selamat tinggal pada profesi lama mereka sebagai petani,” kata Herman.

Salah satu penyebab aktivitas yang dikurangi adalah kandungan emas yang dikurangi yang dapat dipahami secara manual. Prosedur sebelumnya sekarang merupakan alat dan teknologi yang cukup sederhana yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat.

Herman juga menyebutkan bahwa beberapa penduduk berharap akan ada dukungan dari pemerintah atau investor untuk penelitian untuk melanjutkan secara profesional. Ini penting untuk memastikan bahwa potensi emas yang tersisa tidak ditinggalkan sendirian.

“Potensi itu tidak boleh diabaikan. Harus ada penelitian lebih lanjut yang melibatkan ahli geologi dan partai swasta untuk mengetahui berapa banyak emas yang masih bisa dijelajahi,” kata Herman.

Dia juga mendorong pemerintah untuk lebih aktif dalam penyediaan bantuan masyarakat, termasuk pelatihan teknis, pendidikan ekologis dan perlindungan ekosistem di tambang.

Dengan tata kelola yang baik, potensi emas di Tondong Tallas, tidak hanya dapat memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Meskipun percikan emasnya memudar, Herman đida optimis bahwa Tondong Tallas masih harus menggali harta alam. “Sama seperti kami sinergi, kami berpikir jauh dan tidak melewatkan kesempatan besar ini,” pungkas (Janna)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *