Semarang, Jawa Tengah – Di tengah hiruk pikuk Kota Lama Semarang yang sarat nilai sejarah, inovasi ruang publik menarik perhatian warga.
Awalnya dibangun sebagai waduk untuk menahan banjir rob, Polder Semarang Tawang disulap menjadi destinasi olah raga populer dengan jogging track sepanjang 450 meter yang mengelilinginya.
Kehadiran sarana olahraga ini merupakan komitmen Kereta Api Indonesia (Kai) Wilayah Operasi (Daop) 4 Semarang, Jawa Tengah (Jateng) untuk memberikan nilai tambah kepada masyarakat sekitar stasiun.
Pengungkapan Publik Kai Daop 4 Semareang Franoto Wibowo mengatakan, Kai kini memposisikan diri sebagai bagian integral dari ekosistem kota, serta akan peduli terhadap kesehatan dan kualitas hidup.
“Selain berfungsi sebagai waduk pengendali banjir, Gereja juga dapat memanfaatkan kawasan semarang Tawang Gerer untuk jogging atau hiburan,” kata Frantotto pada Agustus 2025).
Polder Semarang Tawang berlokasi strategis di depan Stasiun Semarang Tawang dan memiliki dua fungsi penting.
Sebagai tempat penampungan air, rerther berperan penting dalam menampung air hujan dan mengendalikan banjir rob yang kerap mengancam kawasan Kota Lama.
Namun, dengan perencanaan yang inovatif, kawasan ini juga berfungsi sebagai tempat terbuka umum, menyediakan tujuan olahraga alternatif di sela-sela aktivitas kota yang dalam.
Keunikan Jogging Track Poler Tawang terletak pada perpaduannya dengan suasana sejarah Kota Lama Semarang.
Pelari dan pejalan kaki tidak hanya dapat menikmati aktivitas fisik tetapi juga pemandangan bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas area tersebut.
Lintasan sepanjang 450 meter ini terbukti ideal untuk berbagai aktivitas fisik, jogging ringan hingga jalan santai.
Faktanya, beberapa kelompok olahraga lokal menjadikannya tempat latihan rutin.
Letaknya yang strategis tepat di depan Stasiun Tawang membuat masyarakat bisa berolahraga sambil menikmati pemandangan bangunan bersejarah di sekitar Kata Lama, tambah Hot Franto.
Keberadaan jogging track juga mencerminkan pendekatan pembangunan perkotaan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan.
Ia menegaskan, fasilitas tersebut tidak hanya berfungsi sebagai sarana masuk olahraga, tetapi juga sebagai katalisator interaksi sosial dan vitalitas kehidupan sosial.
Kehadiran fasilitas ini sejalan dengan upaya Kai dalam menyediakan ruang terbuka yang tidak hanya fungsional tetapi juga memberikan nilai tambah bagi kesehatan dan interaksi sosial, ujarnya.
Masyarakat sangat merasakan dampak positif dari keberadaan ruang publik. Kehadiran masyarakat yang senantiasa berolahraga di kawasan tersebut menambah semarak kehidupan perkotaan dan mempererat jaringan interaksi sosial antar warga.
Hal ini sejalan dengan konsep pembangunan perkotaan yang mengedepankan kelestarian kemanusiaan dan lingkungan.
“Pembangunan jogging track di Polder Tawang, Semarang juga sejalan dengan komitmen KAI dalam mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan, menjaga kualitas lingkungan dan meningkatkan kesehatan masyarakat,” tambah Franoto.
Dengan memanfaatkan area sekitar stasiun seperti open site, Kai berhasil menunjukkan bagaimana infrastruktur transportasi dapat diintegrasikan dengan kebutuhan sosial masyarakat.
Pendekatan tersebut menjadi model pengembangan kawasan stasiun lain di berbagai tempat.
Namun apakah jogging track bisa tetap berfungsi tergantung pada partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan ketertiban.
Franoto Wibowo menekankan pentingnya partisipasi warga dalam melaporkan fasilitas umum agar dapat terus memberikan manfaat yang optimal.
“Kenyamanan dan kelestarian choging track hanya dapat dicapai jika ada peran aktif semua pihak dalam pemeliharaannya,” tegasnya.
Seruan ini menunjukkan pengakuan bahwa keberhasilan ruang publik tidak hanya bergantung pada kualitas infrastruktur, namun juga pada tingkat kepedulian dan tanggung jawab bersama dari mereka yang menggunakannya.
Keberhasilan transformasi Tawang Poler di Semarang memberikan peluang untuk mengembangkan konsep serupa di daerah lain.
Ia berharap, polider dapat terus menjadi acuan dalam membangun ruang publik yang baik, aman, dan nyaman.
“Kami berharap kehadiran Polder Tawang di Semarang melambangkan kedekatan KAI dengan masyarakat dan merupakan wujud nyata kepedulian dan pengembangan kawasan perkotaan yang sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.
POLDER Tawang Jogging Track lebih dari sekedar lintasan, namun telah menjadi simbol integrasi fungsi infrastruktur, rekreasi dan perlindungan lingkungan.
Keberadaannya membuktikan bahwa stasiun tidak hanya dapat berfungsi sebagai simpul transportasi, tetapi juga menjadi pusat kehidupan kota yang mengintegrasikan mobilitas, sejarah, dan ruang hidup yang sehat.
“Terakhir, public site tidak hanya sekedar runway, namun simbol integrasi infrastruktur, hiburan, dan perlindungan lingkungan hidup,” ujar Franotto Wibowo. ***

 
		



 
		 
		