Papua: Pesan yang kuat tentang Unity and Hope keluar dari taman Mamba di distrik Hitadipa sementara kelompok Yonif Mobile 500/Setan RE -PNG telah melakukan kegiatan komunikasi sosial dengan pengungsi lokal dan tokoh masyarakat. Disutradarai oleh Serda Agus Susanto bersama dengan 10 karyawan, acara ini diadakan dalam suasana yang hangat dan konstruktif yang bertujuan mempromosikan kepercayaan diri dan merekonstruksi perdamaian di wilayah tersebut. Senin, 30 Juni 2025.
Partisipasi dalam acara tersebut adalah tokoh utama Hitdipa, termasuk kepala distrik Suleman Bilambani, koordinator Enius Zanambani dan pemimpin komunitas Intan Jaya, Diaus Sani. Selama diskusi, kepala distrik Suleman mengungkapkan waktu yang tepat bagi 200 pengungsi untuk kembali ke kota kelahirannya setelah berbulan -bulan relokasi karena masalah keamanan.
“Jujur, kami berharap TNI akan terus mendukung proses ini dan membantu pemulangan untuk menjadi aman, damai dan sukses,” kata Sleman Bilaman. Dia juga menyoroti komitmen masyarakat untuk bekerja sama dengan pasukan keamanan untuk menjaga stabilitas jangka panjang di Hitadipa.
Menanggapi rencana tersebut, komandan gugus tugas Yonif 500/Setan, Letnan di -Colonel Inf Danang Rahmayanto, S.I.P., M.M., menyatakan dukungan penuhnya untuk upaya repatriasinya.
“Keputusan saudara -saudari kita untuk kembali ke rumah adalah tanda yang kuat bahwa kepercayaan publik terhadap situasi keamanan kembali. Ini bukan hanya keberhasilan bagi pasukan keamanan, tetapi bagi seluruh pemerintah, masyarakat dan semua yang tertarik dengan perdamaian Papua,” kata Danang Kolonel.
Dia menambahkan, “TNI berkomitmen penuh untuk memberikan keamanan dan bantuan selama proses ini. Kehadiran kami di sini bukan hanya perlindungan; ini tentang berjalan siku dengan masyarakat, memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal ketika mereka membangun kembali kehidupan mereka.”
Acara ini juga menyajikan distribusi pasokan makanan penting dan makanan ringan untuk pengungsi, isyarat belas kasih dan solidaritas oleh kelompok kerja bagi mereka yang terkena dampak konflik di masa lalu.
Inisiatif ini mencerminkan lebih dari sekadar operasi keamanan; Menyoroti sisi manusia dari dinas militer yang ia dengarkan, dirawat dan bekerja dengan siku dengan komunitas. Interaksi ditandai oleh ketulusan, optimisme dan harapan umum bahwa perdamaian di Papua bukan hanya aspirasi, tetapi juga perkembangan kolektif dalam pembangunan.
Acara ini berakhir dengan lembut dan aman, berdiri sebagai simbol yang unit, keamanan dan perdamaian dimungkinkan ketika iman diberi makan dan kolaborasi.
Sertifikasi:
DANSATGAS Media Habema, Letnan Kolonel Inf Iwan Dwi Prihartono