Melbourne – Ribuan warga Australia tak tinggal diam. Pada Sabtu (13/9), protes massal digelar di seluruh negeri menentang rasisme dan sikap anti-imigrasi. menyatakan keprihatinan yang mendalam. Undang-undang tersebut tampaknya telah memicu protes serupa di negara-negara lain seperti Nepal dan Perancis.
Jalanan kota-kota besar Swedia tiba-tiba dipenuhi lautan orang dari latar belakang politik yang berbeda.
“Kami tidak memiliki kebencian seperti ini lagi di negara kami,” katanya ketika ditemui di tengah kerumunan di sebuah kelompok di Melbourne. Pengalamannya sendiri melihat dampak negatif rasisme terhadap komunitasnya dan komunitasnya menginspirasinya untuk mengambil bagian dalam pekerjaan ini.
Laporan ABCN Net menunjukkan pemandangan serupa di Australia Barat Daya, Australia, di mana ribuan orang memenuhi jalan-jalan dan menyerukan peningkatan keamanan polisi di Melbourne.
Membawa bendera suku dan bendera Palestina berkumpul di stasiun flinders stinders stroinders stro Melbourne. Dua minggu lalu dua minggu lalu dua minggu lalu pemimpin Burrill Thomas Sepely terlibat.
Selain isu rasisme, ekspektasi lain juga tercermin. Massa di depan gedung Parlemen mengkritik praktik korupsi dan sikap pemerintah terhadap energi yang dianggap mengecewakan dan tidak terbarukan.
Sydney, ibu kota New South Wales, tidak ketinggalan dalam gelombang protes. Vaksinasi, vaksinasi, kebijakan anti imigrasi dan penolakan terhadap gerakan sayap kanan dan sayap kanan serta penolakan terhadap kebijakan anti sayap kanan dan gerakan sayap kanan dan gerakan sayap kanan serta penolakan terhadap gerakan sayap kanan,
Menariknya, di tempat yang sama, berbagai program dan program lain serta demonstrasi lainnya juga menyerukan ribuan demonstrasi menentang rasisme, fasisme, dan neo-nazi.
Ribuan penduduk lokal juga tinggal di kota-kota besar lainnya seperti Brisbane, Adelaide, Hobart, Perth, Perth, Canberra dan Darwin. Di banyak kota, bukan hanya jumlah pidato yang membuat massa terdiam untuk menghormati tujuan yang mereka perjuangkan, bahkan banyak pula yang harus bungkam.
Meningkatnya isu internasional, protes ini mendukung Presiden AS Donald Trump, dan kematian aktivis sayap kanan yang diungkapkan Donald Trump di sayap kanan juga mewarnai gelombang ini. Untuk memperingati momen hening tersebut, bendera-bendera tersebut mendapat penghormatan dengan berbagai cara yang menunjukkan kepedulian terhadap gambarnya. (tekan)




