Dari Ladang ke Puskesmas: Satgas TNI Hadirkan Harapan dan Kesejahteraan di Tanah Intan Jaya

INTAN JAYA – Kehidupan mulai bergerak perlahan di Kabupaten Indan Jaya, Distrik Homeo, dini hari di pegunungan Papua. Namun ada sesuatu yang berbeda hari itu. Di tengah hiruk pikuk pasar kecil dan kesibukan ibu-ibu berjualan hasil pertanian, Anda akan menemukan banyak prajurit Satgas Yonif 113/Jaya Shakti yang berkamuflase, lebih membawa senyuman dibandingkan senjata. Mereka datang bukan untuk berpatroli, mereka datang untuk membeli seluruh hasil pertanian warga. Inilah semangat Produk Petani Prong (Pohati), sebuah perusahaan yang mempunyai kepentingan kemanusiaan. Minggu, 27 Juli 2025

Dalam acara yang berlangsung di pagi hari yang cerah itu, para prajurit TNI berkeliling kebun dan pasar setempat dan membeli hasil bumi seperti ubi, pisang, sayur mayur, dan buah-buahan dari para petani dan ibu-ibu Pokappa. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi beban ekonomi masyarakat, namun juga merupakan cara sederhana dan menyentuh hati untuk membangun kepercayaan dan memulihkan hubungan antara masyarakat dan pemerintah.

“Ibu-ibu harus tersenyum karena hasil panennya laris manis. Itu juga kebahagiaan kami,” kata salah satu prajurit satgas sambil membawa hasil pertanian di tangannya.

Di sela-sela kegiatan ekonomi tersebut, tak jauh dari pasar, Lettu Ckm Dr Dokter Fhandeka Israr Satgas Yonif 113/Jaya Sakti bersama tim kesehatan Yonif 754/ENK memberikan pelayanan pengobatan gratis kepada warga Puskesmas Kecamatan Homeo. Orang lanjut usia, ibu hamil, anak-anak, kepala keluarga datang satu per satu dan dites. Bahkan penyakit ringan, keluhan kelelahan dan pembacaan tekanan darah ditangani dengan baik dan profesional.

Pelayanan kesehatan ini tidak hanya sekedar merawat tubuh namun juga menyentuh jiwa. Di wilayah yang aksesnya terbatas, kehadiran tim medis TNI menjadi oase bagi warga yang jauh dari layanan dasar. Tak jarang terdengar ungkapan rasa syukur dan haru dari warga yang peduli.

“Ini bukan sekedar membeli hasil pertanian atau pemeriksaan kesehatan. Ini tentang membangun hubungan emosional, membangun jembatan kemanusiaan di tengah pembatasan,” kata seorang tokoh masyarakat setempat.

Komandan Satgas YONIF 113/Jaya Shakti menegaskan, operasi akan terus berlanjut selama pengerahan. Bagi mereka, kehadiran mereka di Papua bukan hanya untuk menjaga keamanan dan stabilitas tetapi juga untuk menyebarkan kesejahteraan.

“Kami di sini sebagai wakil negara. Dan negara harus terasa autentik di hadapan rakyatnya, terutama di tempat-tempat yang paling terpencil dan terisolasi,” tegasnya.

Melalui program Bohati dan pelayanan kesehatan yang menyentuh hati, Satgas Yonif 113/Jaya Sakti membuktikan bahwa TNI bukan hanya sebagai kekuatan keamanan tetapi juga pilar kemanusiaan. Tak hanya menjaga perbatasan negara, mereka juga menjaga denyut kehidupan masyarakat Papua.

Pengesahan : Komandan Satgas Habema Media Letkol Inf Ivan TV Brihartono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *