SUMBAWA Barat, NTB – Peningkatan kasus perdagangan manusia (TPPO), yang didedikasikan untuk prospek migran Indonesia, yang lebih buruk di daerah ini. Saat ini, sosialitas ditunda oleh penduduk Hamlet, Williage Williage, distrik setelucian, pada hari Jumat (6/202525).
Kegiatan ini memimpin fungsi piket di kantor polisi Seteruc sebagai bagian dari langkah dalam langkah dalam menunda rantai orang yang sering berasal dari pekerja perekrutan ilegal.
Kepala Komisaris Senior Polisi Sumbava Barat Sik.
“Kami melihat skema yang sama di mana orang berjanji untuk bekerja di luar negeri dengan banyak gaji. Sayangnya, niat tidak tahu tentang kasus TPPO,” katanya.
Berkat sosialisasi ini, para pejabat membahas pesan -pesan penting yang terkait dengan bahaya TPPO dan bagaimana agen perekrutan ilegal mengenali. Warga juga mendorong lembaga resmi sebelum membuat keputusan tentang pekerjaan di luar negeri.
“Kami mengundang masyarakat untuk lebih berhati -hati. Jangan mudah meyakinkan agen tanpa legalitas. Lebih baik berhati -hati daripada korban,” seperti Aki Sisvaio.
Tahap pengurangan ini menerima respons positif dari penduduk setempat. Sektor kepolisian Sectluk didedikasikan untuk melanjutkan negosiasi untuk menyelamatkan masyarakat dari potensi lalu lintas untuk perdagangan manusia. (ADB)