Airlangga: Investasi Data Center AS di RI Bukti Kepatuhan Regulasi

JAKARTA – Menteri Koordinasi Ekonomi kini telah mengumumkan bahwa saat ini 12 perusahaan teknologi teknologi berinvestasi di Indonesia dalam pembuatan pusat data atau pusat data. Berita ini pasti disambut, ini memberikan potensi besar bagi ekonomi digital yang dapat dikembangkan di negara ini.

Investasi ini, menurut Airlangga, juga jelas bahwa ia terlibat dalam aturan yang disetujui di Indonesia, terutama terkait dengan transfer data pribadi warga negara Indonesia. Masalah ini sangat penting, terutama mempertimbangkan hal ini dalam perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat.

“Underland telah didirikan di Indonesia.

Airlangg juga mengaitkan penjelasan dengan tiang transfer data dengan AS dalam perjanjian komersial. Dia menyatakan bahwa pemerintah Indonesia belum dinegosiasikan oleh pemerintah.

“Jadi, pada kenyataannya, data ini adalah konten komunitas ketika dapat diakses oleh program.

Menurut Airllangga, data yang ditransfer ke data yang diperoleh data dasar yang diperoleh dengan menerima setiap pengguna. Ini adalah praktik publik yang setiap hari, karena kelainan layanan online yang diperlukan untuk membuat jumlah pengguna.

“Faktanya, beberapa data pribadi adalah praktik bagi publik ketika ada di Google, Bing, membeli dan menjual dan menjual dan menjual -” kata mereka.

Selain itu, Airlangga menyatakan bahwa perjanjian antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam hal ini untuk membuat protokol yang jelas dan terukur. Dia menekankan bahwa akhir dari Perjanjian ini akan menjadi legal, aman, keamanan, dan diukur untuk mengelola lalu lintas data pribadi antar negara di antara negara -negara.

Airlangga membuat contoh lain, terutama akses ke data pribadi warga negara Indonesia yang menggunakan MasterCard pada visa untuk pertukaran keuangan, misalnya, negosiasi.

Menko Airlangga Hartoto mengatakan bahwa penyediaan transaksi data pada awalnya mengetahui prinsipnya (KYC). Namun, ia menekankan bahwa data tidak dapat disalahpahami.

“Dalam sistem pembayaran, ada mekanisme dalam sistem pembayaran.

Ini diikuti oleh daftar 12 perusahaan Amerika Utara yang membangun pusat data di Indonesia: AWS dalam bentuk infrastruktur fisik dalam bentuk infrastruktur fisik dan pengumpulan. Koleksi dengan Indonesia Center (DCI) Wowrack di Jakarta, Denpasar, di Jakarta, Denpasar, dalam bentuk infrastruktur fisik di Jakarta dalam bentuk infrastruktur fisik dalam format fisik dalam format fisik dalam bentuk fisik dalam format fisik dalam bentuk fisik bentuk AWS.

Alamat investasi perusahaan teknologi di Amerika Serikat pasti untuk pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Dengan pusat data pusat, administrasi data pribadi Indonesia dapat aman dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, ini juga dapat membuka pekerjaan baru dan meningkatkan persaingan Indona di bidang global. (Jurnalistik)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *