YOGYAKARTA – Alun-Alun Kidul Yogyakarta yang biasanya sepi kini menjadi lautan manusia yang penuh canda tawa dan kegembiraan. Ribuan warga memadati alun-alun ikonik di jantung kota Gudeg selama tiga hari berturut-turut, menyaksikan Aice Got You! Fase renyahmu! yang akan berlangsung pada tanggal 31 Oktober hingga 2 November 2025.
Bukan sekadar konser atau festival musik biasa. Acara yang diprakarsai oleh Grupo Aice ini memiliki konsep unik: memberikan panggung bagi siapa saja yang ingin bersinar, mengekspresikan bakatnya, dan menyebarkan energi positif.
Panggung dalam truk berwarna coklat yang mengesankan, dihiasi dengan model raksasa es krim Aice Crispy Balls Cookies n’ Cream, menyaksikan ratusan penampilan spontan, antusias dan inspiratif dari penduduk Yogyakarta.
Bagi warga Yogyakarta, tiga hari di Alun-alun Kidul bukan sekadar ajang hiburan. Ini adalah momen persatuan, ruang berekspresi dan kesempatan merayakan keberagaman talenta yang dimiliki masyarakat.
Panggung truk coklat dengan cone es krim raksasa sudah tiada, namun energi positif yang ditinggalkannya akan terus bergema di hati ribuan orang yang hadir.
Sylvana Zhong, Senior Brand Manager Aice Group, mengungkapkan alasan dipilihnya Yogyakarta sebagai salah satu kota tujuan acara ini.
“Yogyakarta punya aura yang berbeda. Kreativitas mengalir secara alami, spontan, dan tulus. Di kota ini setiap sudutnya bernafaskan seni dan budaya,” ujarnya saat ditemui di lokasi acara, Minggu (2/11/2025).
Pernyataan Sylvanas tersebut bukan tanpa alasan. Sejak hari pertama, antusiasme masyarakat Yogyakarta sangat besar. Warga lokal, wisatawan nusantara, dan komunitas kreatif berkumpul di Alun-alun Kidul. Mereka bukan sekedar penonton pasif, tapi ikut bernyanyi, menari dan larut dalam suasana hangat penuh energi positif.
Panggung truk yang menjadi pusat perhatian tak hanya dekorasinya saja. Di lantai atas, puluhan penonton tampil dengan talenta beragam, ada yang menyanyi penuh semangat, menari dengan gerakan yang mengesankan, bahkan menampilkan penampilan unik khas warga Yogya yang spontan dan menyenangkan.
Kemeriahan diawali dengan babak audisi yang menghadirkan dua juri yang dekat dengan dunia seni dan musik: Mirabeth dan Ibob Tarigan.
Keduanya diketahui memiliki kepekaan dalam berekspresi secara kreatif serta mampu memberikan semangat dan saran-saran inspiratif kepada peserta.
Ratusan orang mencoba peruntungan dalam audisi terbuka ini. Dari remaja hingga dewasa paruh baya, mereka semua berani tampil di hadapan ribuan mata.
Suasana sidang berlangsung hangat dan mendukung, jauh dari kesan persaingan yang menegangkan. Setiap peserta mendapat ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya dari para penonton, meski penampilan mereka tidak sempurna.
“Yang paling berkesan adalah keberaniannya. Banyak yang baru pertama kali naik panggung, tapi tetap percaya diri. Itu semangat yang kita cari,” kata Mirabeth mengomentari peserta audisi.
Memasuki babak final, suasana semakin memanas. Tiga juri utama tampak memimpin penilaian: Marcell Siahaan sebagai musisi dan penyanyi berbakat, Jovial da López yang dikenal sebagai pembuat konten dan artis energik, dan Nopek Novian sebagai komedian dengan gaya humor yang jujur dan realistis. Perpaduan ketiganya memberi warna tersendiri pada proses evaluasi.
Diakui Marcell Siahaan, penentuan pemenang di antara lima belas finalis yang hadir bukanlah perkara mudah. “Terus terang tidak mudah untuk menentukan tiga pemenang dari lima belas finalis yang semuanya memiliki kualitas di atas rata-rata.
Selama tiga hari, sederet musisi dan artis ternama tampil menghibur ribuan penonton yang memadati Alun-alun Kidul. Alladul, Om Wawes, Ibob Tarigan, Kenriz, Lavora dan Marcell Siahaan berhasil membuat suasana bergetar dengan teriakan dan tepuk tangan penonton.
Dukungan masyarakat Yogyakarta sungguh luar biasa. Setiap kali para musisi tampil, lapangan langsung dipenuhi penonton yang bernyanyi, menari, dan larut dalam suasana nyaman penuh energi positif. Beberapa lagu yang dinyanyikan bersama oleh ribuan orang, menciptakan momen kebersamaan yang sulit untuk dilupakan.
Kemunculan Marcell Siahaan di malam penutupan menjadi klimaks yang ditunggu-tunggu. Suaranya yang khas dan hits yang dibawakannya membuat penonton enggan meninggalkan lapangan.
Cahaya lampu panggung yang terang benderang, ditambah suara ribuan orang bernyanyi bersama, menciptakan suasana magis di bawah langit malam Yogyakarta.
Dari ratusan penampilan talenta yang menghibur, akhirnya muncul tiga sosok inspiratif sebagai pemenang utama Aice Got You! Fase renyahmu! Yogyakarta. Mereka tak sekadar menampilkan bakatnya, tapi juga menyuguhkan cerita dan semangat di balik setiap aksinya di atas panggung.
Juara pertama diraih oleh Jerry Bayu Mawardi, seorang penari muda yang sukses memukau juri dan penonton dengan penampilan multidisiplin yang memadukan unsur tari tradisional, kontemporer, dan modern dalam suasana yang harmonis.
Gerakannya yang dinamis namun tetap mempertahankan estetika tradisional membuat penampilannya begitu impresif. Jerry tidak hanya menari, tapi juga bercerita melalui setiap gerakan tubuhnya.
Juara kedua diraih oleh Richelle Kannitha Raharjo, penyanyi berusia 18 tahun yang tampil memukau dengan penampilan vokalnya dengan ciri khas suara Indonesia-Jawa.
Membawakan lagu-lagu bernuansa keroncong khas Yogyakarta, Richelle berhasil mencuri perhatian penonton dengan penampilannya yang luar biasa. Suaranya yang merdu dan penuh emosi mampu melibatkan penonton dalam setiap nada yang dinyanyikannya.
Sedangkan posisi ketiga diraih oleh Adara Putri Gunawan atau akrab disapa Adara, pemain biola remaja berusia 15 tahun dengan aksi atraktif.
Dengan gaya yang ekspresif dan energik, Adara menghadirkan performa yang memadukan keanggunan teknis dan emosi. Meski usianya masih sangat muda, kepercayaan dirinya di atas panggung tak kalah dengan pemain biola profesional.
Tak kalah inspiratifnya, gelar Juara Favorit Sahabat Aice Yogyakarta diraih oleh Sugeng Paijo, komedian penyandang disabilitas berusia 51 tahun yang berhasil membuat seluruh penonton tertawa dan terharu dengan materi stand-upnya yang cerdas dan humanis.
Dengan gaya khasnya yang ringan namun penuh makna, Sugeng membuktikan bahwa jiwa positif tidak mengenal usia dan batasan.
Setiap lelucon yang dilontarkannya tak hanya mengundang gelak tawa, namun juga mencerminkan kehidupan. Penonton bertepuk tangan panjang untuk Sugeng, bentuk terima kasih setinggi-tingginya atas keberaniannya menunjukkan diri dan menginspirasi.
Keberhasilan di Yogyakarta menjadi dorongan berharga bagi Aice Group untuk melanjutkan misinya menyebarkan kebahagiaan ke seluruh Indonesia.
Setelah Yogyakarta, Aice menangkapmu! Fase renyahmu! melanjutkan perjalanan ke Medan pada tanggal 14-16 November 2025 dan Surabaya pada tanggal 28-30 November 2025.
“Kami percaya bahwa kebahagiaan itu menular, dan melalui Aice Got You! Panggung Crispymu!, kami ingin menyebarkannya ke seluruh Indonesia,” pungkas Sylvana dengan semangat. (Halo)




