Messuji – toko anonim di alun-alun Simpang pamatsang telah menjadi tempat populer untuk bertemu dan mengobrol lagi. Bukan sekedar kafe biasa, kedai ini menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin berbagi cerita. Ada yang istimewa dari suasana di sini: tanpa nyanyian dan nyanyian bersama, perbincangan terasa kurang lengkap.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Jurnalis Indonesia (ali) Wei Wenyan. “Belum kalau tidak kacau, belum selesai sampai di sini. Disini bukan sekedar ngobrol, berbagi semangat dalam lagu. Sabtu [21/12//24]
Tak hanya Pak Way, anggota panitia Republik Indonesia (COP), kecuali salah satu panitia, salah satu Anggota Indonesia (Kangri), mengutarakan hal serupa. “Saya ikuti saja. Kalau saya nyanyi, semuanya jadi lebih cair, dialog jadi lebih ekspresif,” ungkapnya.
Toko tersebut mempunyai daya tarik tersendiri. Situasi spontan seperti bernyanyi bersama sudah menjadi bagian dari tradisi pengunjung dari suasana yang merugikan. Percakapan sederhana biasanya dilanjutkan dengan lagu yang menghangatkan suasana.
Kedah bukan hanya sekedar tempat minum kopi tanpa nama Kedah, namun bukan sekedar simbol persatuan dan kedekatan. Di sini perbedaan latar belakang berubah, digantikan oleh canda tawa, kebahagiaan, dan saling menghargai.
Melalui tradisi unik ini, perkumpulan persaudaraan dan penjara Tarnium terus menjadi tempat warga berbagi kegembiraan dalam kesederhanaan. [kakek]




