Iman Adinugraha Teguhkan Persatuan di Hari Kesaktian Pancasila: Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Cisolok

Sisoluk, Sukabumi. Dalam semangat memperingati kesucian Pancasila, IMAN Adenogra, anggota Demo Ray dari Komisi Seksi VII, kini berada di Kecamatan Sisoluk untuk membahas sosialisasi empat pilar. Sebagai anggota Badan Pemasyarakatan MPR RI, IMAN bertugas menyampaikan nilai-nilai dasar kebangsaan dan negara kepada seluruh lapisan masyarakat. Kegiatan ini terselenggara atas undangan Program Keluarga Harapan (PKH) dan diikuti oleh masyarakat dari 13 desa di wilayah tersebut.

“Iya, ini empat pilar sosialisasi. Ini empat pilar sidang MPR RI. Saya diundang Panklok PKHLOK,” ujarnya, Rabu, 1 Oktober.

Sebagai Ketua DPC Demokrat Kabupaten Sukabumi, IMAN mencatatkan kegiatan penguatan nilai-nilai kebangsaan sebagai bagian dari tanggung jawab politik dan sosialnya. Acara tersebut dihadiri oleh Dinas Sosial, Camat Sisulk, Polsek Sisulk, Polsek Sisulk, serta pendamping PkH dan tamu undangan.

Katanya: “Bahkan sebelumnya dengan ahli waris. Insya Allah kami sudah bekerja secara kolektif nasional selama empat tahun. Acaranya bagus.”

Sebagai anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi perindustrian, Mssm, sarana dan publikasi pariwisata, pentingnya stabilitas sosial sebagai landasan pembangunan nasional. Ia mengatakan, nilai-nilai kebangsaan harus terus dipupuk di seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat desa.

Beliau menyampaikan: “Kami sajikan ilmu pengetahuan tentang nilai-nilai kebangsaan yang hendaknya sampai ke desa-desa di setiap kelompok masyarakat ini, agar negara kita semakin rukun, agar masyarakat semakin rukun, dapat dipahami secara langsung.”

Sebagai tokoh aktif dalam pengembangan jalur politik dan pendidikan, IMAN memastikan kegiatan ini dirancang untuk interaksi. Ia bergabung dengan PK Moore dalam rapat penyelidikan nasional untuk mengukur empat pilar tersebut.

“Dulu perempuan, kebanyakan perempuan, itu Pkh perempuan. Jadi perempuan juga punya Kosila, tahu tentang PANCASILA, tahu tentang Bhinka Tangal Eka,” jelasnya.

Iman melihat semangat masyarakat desa sebagai bukti nilai-nilai kebangsaan hidup dan tumbuh subur di tengah masyarakat. Sebagai legislator yang dekat dengan konstituennya, ia merasa bangga dan optimis terhadap masa depan negara.

Katanya: “Saya kira ini adalah investasi yang baik bagi kita sebagai bangsa. Ternyata nilai-nilai tersebut sudah merasuk ke dalam hati masyarakat Indonesia di tingkat Indonesia. Kita berusaha agar mereka mengerti.”

Dan saya juga lega, bangga sekali, berarti apa yang kita lakukan selama ini, bangsa Indonesia memahami dan menghayati nilai-nilai empat pilar tersebut, ujarnya.

Dalam kesempatan Hari Keamanan Pancasila ini, IMAN memberikan refleksi mendalam yang sesuai dengan semangat acara tersebut. Ia menegaskan, Pancasila bukan sekedar simbol, melainkan kekuatan ideologi yang terbukti menjaga keutuhan bangsa. Sebagai anggota sosialisasi MPR MPR Indonesia, ia menekankan pentingnya membangun momen ini untuk memperkuat komitmen nasional.

IMAN juga menjelaskan pentingnya Pancasila pada hari suci Pancasila untuk memantapkan pemahaman empat pilar kewarganegaraan.

Beliau mengatakan: “Gerakan Hari Lahir Pancasila sudah sepatutnya kita semua khususnya di Sisolak untuk meningkatkan kesadaran akan negara Pancasila dari berbagai nilai yang ada di desa-desa tersebut, agar semangat persatuan dan kebersamaan tetap hidup di hati masyarakat.”

Ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kecamatan Sisolak atas ketertarikannya terhadap pertemuan tersebut.

Ia mengatakan: “Alhamdulillah, saya pertama kali melihat betapa dewasanya perempuan, penolong, dan masyarakat Sisoluk tidak bisa hilang, dan Republik Pansila bukan hanya sejarah, tapi kenyataan yang kita rasakan.”

Sebagai legislator yang juga aktif dalam pembangunan pemuda, IMAN memberikan pesan khusus kepada Gen Z agar tidak terjebak dalam ego sektoral dan konflik sektoral. Ditegaskannya, masa depan Indonesia bergantung pada pemahaman dan penerapan empat pilar tersebut pada generasi mendatang.

Katanya, “Sekarang nggak ada kekurangan, itu perasaan generasi muda? Ya, untuk generasi muda lho, jadi Gen Z adalah generasi penerus, karena negara tidak bisa maju.”

Bagi IMAN, jika GEN Z memahami dan menjunjung tinggi Pancasila dan empat sila jati diri bangsa, saya berharap bangsa ini menjadi bangsa yang maju.

“Tetapi jika GEN Z memahami hal ini, saya sangat optimis bangsa ini akan menjadi bangsa yang maju. Kalau bukan bangsa, maka kita akan merencanakan Indonesia, apalagi kita sudah memastikannya.

IMAN pun berharap Gen Z memahami hal tersebut. Biarkan motif sektoral, motif kedaerahan, motif pribadi, hilangkan konflik anak bangsa dan segala sesuatu yang melanggar dan merusak hukum, Iman mengajak kita untuk berharap kebaikan.

“Karena saya Jendral Z harus tahu ini. Jadi ayo ke Ego Sektoral, ke Ego Daerah, karena tidak ada lagi yang menjembatani, karena tidak ada lagi yang menjembatani, tidak ada lagi yang menjembatani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *