Dari Prostitusi hingga Parkir Liar: Polisi dan Warga Bahas Solusi Bersama"

Pagi itu, kantor polisi Tanat Relave tampaknya lebih ramai dari biasanya. Bukan karena laporan kasus, tetapi di lusinan penduduk, tokoh masyarakat dan polisi di lingkungan yang akrab. Mereka tidak melakukan kasus, tetapi belajar tentang hukum, keamanan dan pertolongan pertama.

Fungsi ini adalah Kepala Polisi Polisi Relaw Tanette, IPTU Muhammad Yususan, S. Soos dimulai secara langsung. Sebagai tuan rumah, ia menyambut penduduk dengan makan malam yang tidak biasa: pelatihan dasar untuk menangani cek kesehatan gratis, nasihat hukum, dan keadaan darurat medis.

Dari podium, Polisi Kasikum Borro, AKP A. Dia berbicara dengan jelas tentang perzinahan – Essu mungkin dilarang di tempat -tempat umum, tetapi dapat memiliki pengaruh nyata pada masyarakat. “Ini adalah masalah moralitas, hukum dan kesehatan,” katanya.

Tanpa berhenti di sana, perwakilan Kasat Binmas, IPTU Ajazwar Mustakim, mengingat bahaya penyakit sosial yang disebabkan oleh perilaku bengkok. Dia mengundang warga untuk menghakimi, tetapi untuk mengingatkan dan menjaga lingkungan sosial.

Cuaca berubah ketika masyarakat diundang untuk menjadi bagian dari Kasat Rescue dan EPTU Akbar Sirajuddin. “Menjaga keamanan bukan hanya tugas polisi tetapi tanggung jawab umum kami,” katanya.

Kasat Lantas, AKP Ida Au Ari Suvastini dan sering memasukkan pesan yang terlupakan: Keselamatan jalan raya. Dia memobilisasi pemilik dudukan di jalan untuk menyalakan lampu penerangan dan memelihara parkir pelanggan tanpa menyebabkan membahayakan pengguna jalan lainnya.

Sementara itu, juru bicara Jasa Raharja, Almaida Jummed, menjelaskan pentingnya pajak atas kendaraan yang dibayar oleh masyarakat. Dari dana ini, korban kecelakaan lalu lintas dapat dikompensasi untuk Rs 10 lakh.

Kegiatan hari itu ditutup dengan pelatihan pertolongan pertama darurat (PPGD). Peserta belajar menangani kondisi medis yang kompleks seperti epilepsi mendadak atau kecelakaan kecil sebelum staf medis profesional tiba.

Kepala Tonet Relave juga menyebut kegiatan ini sebagai bentuk kerja sama yang jelas antara pihak berwenang dan masyarakat. Dia berharap model ini akan dapat mengembangkan lapisan warga yang berbeda.

Hari itu, pelajaran yang dipetik bukan hanya pertanyaan tentang hukum, tetapi juga pertanyaan tentang kemanusiaan. Karena dalam Relaw Tanette, hukum berada dalam bahasa yang hangat – tanpa partisi dan manfaat lengkap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *