Loreng yang Menyembuhkan: Sentuhan Kemanusiaan TNI di Pedalaman Mamba

Pita – Distrik Mamba, Distrik Mamba, Distrik Mamba, Distrik Mamba dan Media Kampung Mamba diam -diam menyimpan cerita yang menyentuh hati. 10 Pegawai Kelompok Kerja Yonif / Sikatan yang dipimpin oleh Jumat pertama (23.05.2012). Indra Sepep melalui Layanan Perawatan Kesehatan untuk Non-Rumah Sakit, TNI mengubah klinik darurat ke klinik darurat.

Di tengah -tengah semua pembatasan, pos di tengah -tengah semua batas lelah karena lelah. Keheningan adalah kesaksian. Bayi itu memeriksa cinta dan diam di pihak ibu, “katanya.” Sangat sulit untuk mendapatkan layanan ini.

Tantangan umum, seperti Mamamba, memiliki akses terbatas ke kehadiran dan situasi keamanan di hadapan penjahat bersenjata (KKB). Tetapi semangat pelayanan tidak pernah terhubung.

“Kami ingin diperlakukan oleh penduduk setempat, tetapi harapan penduduk adalah harapan populasi kami. Ini adalah bentuk janji yang baik kami,” kata Dr. Indra.

Sering menghadapi penyakit yang mereka hadapi. Hernia, infeksi; Semua ini adalah potret harian warga yang hidup dalam hal pembatasan, tetapi masih tenang.

Beruntung, Avibard of Luck, Pangkoops Habem, menghargai dedikasi kelompok / sikatan, yang bekerja yonif.

“Ini bukan hanya layanan yang sehat, ini adalah negara nyata di negara itu. Dia menyatakan bahwa seragam tentara siap untuk melayani.

Tindakan seperti itu tidak hanya menyembuhkan cedera fisik tetapi juga menyembuhkan luka domestik.

TNI sering pudar di ujung jalan menuju ujung jalan, sering pudar. Di desa Mammaba, para pahlawan manusia yang membawa senyum, bukan tentara keamanan, tanpa air mata mereka,

Tim Pemeliharaan Batalion Sikatan yang mempertahankan kedaulatan bukan hanya senjata dan senjata.

Otentikasi: 

DANSATGAS Media Habema, Kolonel Iwan Dwi Priharton

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *