1427 Babings Fields. 1427 Lantai Babings.
Nangakandara tradisional, humlet Tanganda-Tangalle, jalan raya secara langsung mengawasi Barbas di distrik tradisional Nangarana di Thangirara.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memastikan kontrol utilitas dan kontrol harga makanan.
Dengan penduduk setempat secara lokal, CREDY, memeriksa harga berbagai kebutuhan dasar.
Nasi dilacak Rs. 12.500 per kilogram beras. 15.000 liter liter, minyak goreng dikemas per liter dan 10.000 tepung per kilogram.
Ayam dijual di RP. 32.000 diterapkan untuk RP pada baki. 25.000 per kilogram.
Barang -barang lain seperti garam, susu, kacang hijau, bayangan, bawang putih, cabai merah, bayam dan pisang diawasi dengan hati -hati.
Catatan pemantauan pasar ini tidak hanya merekam. M. Joseph berkomunikasi langsung dengan pelanggan dan pelanggan, menyerap aspirasi dan informasi terbaru dalam masyarakat.
Dia memastikan bahwa harga diamati oleh Kementerian Republik Indonesia Indonesia.
Kehadiran komunitas memberikan rasa keamanan dan selimut masyarakat.
Terutama pengawasan barang seperti peringatan, cabai, bayangan dan minyak yang dimasak.
“Produk -produk ini sensitif terhadap kenaikan harga, mencegah pengawasan yang parah,” kata Babings.
Dengan kehadiran Babins, harga yang tidak wajar lebih terlindungi daripada potensi untuk meningkat.
M.
Dia menekankan bahwa pemantauan harga pangan secara teratur secara teratur sesuai dengan kepemimpinan adalah bagian dari tugas dan tanggung jawabnya.
M. Pendekatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Yusuf juga cocok untuk rasa terima kasih. Dia tidak hanya mengamati harga tetapi juga membangun komunikasi yang baik dengan vendor dan pelanggan.
Ini akan menciptakan suasana yang cocok dan hubungan yang kuat antara bayi dan komunitas.
Keberhasilan ini adalah bukti yang jelas tentang ko-eksistensi antara TNA dan masyarakat untuk menjaga keamanan dan kemakmuran timbal balik.