Rosita dari Krepkuri: Ketika TNI Menjadi Pasar dan Harapan di Tengah Ladang Papua

Papua – Benih Harapan Harapan di Distrik Krepekuri yang subur, Kabupaten Nduga, tidak hanya tumbuh dari ladang tetapi juga dari hati. Pada hari Jumat (23.02.2015), Kelompok Tugas Medic Mobile Yonif 733/Masarik menyajikan kisah yang tidak biasa tentang persaudaraan dan penguatan melalui Rosita (Borong Farmer Borong), sebuah pengaruh yang sederhana namun berpengaruh.

Pagi ini, para prajurit mengenakan senjata untuk patroli, tetapi mereka membawa niat jujur ​​dan uang tunai untuk membeli produk pertanian langsung dari tangan petani. Ubi jalar, pepaya, berpikir dan berbagai sayuran lokal mengubah tangan mereka di suasana emosi dan kegembiraan. Transaksi ini bukan hanya ekonomi, tetapi juga jembatan jantung antara TNI dan orang -orang.

Inf Julius Jongen Matken Kolonel, Komandan Batalion 733/Masarik Task Group, menjelaskan filosofi program Rosita:

“Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Saat membeli hasil kebun populasi, kami memberikan kepastian di pasar dan mendukung semangat pertanian. Adalah nyata untuk partisipasi sebagai bek dan penguatan.”

Pengaruh itu dirasakan secara langsung. Petani yang sebelumnya khawatir koleksi mereka membusuk tanpa pembeli sekarang dapat tersenyum. Pemimpin pedesaan Mumugu Mr Frimus mengaku bahwa ia emosional dalam inisiatif TNI.

“Sepuluh orang tua tidak hanya mendukung keselamatan kita dari ancaman eksternal, tetapi terus memasak makanan di dapur. Ini bukan bantuan biasa, itu benar cinta,” katanya.

Program Rosita mengkonfirmasi kesatuan rakyat dan rakyat. Di setiap bidang visual, setiap senyum dalam senyum yang terpelihara memiliki persaudaraan yang memperkuat perlawanan sosial dan ekonomi masyarakat.

Jenderal Jenderal Maje Lucky Aviant, Pangkop Habem, mengakui langkah humanistik ini.

“Rosita adalah bukti bahwa TNI dapat menjadi perubahan dalam agen perbatasan. Ini bukan hanya operasi militer, tetapi juga investasi kemanusiaan yang tak ternilai. Ketika petani bahagia dan kaya, itu adalah kemenangan nyata,” katanya.

Betapa sekelompok tugas 733/masarik di crepe bukan hanya program sementara. Ini adalah koleksi jantung, bukti bahwa kehadiran TNI tidak hanya mempertahankan batas -batas daerah tersebut, tetapi juga termasuk orang -orang dengan cinta, perhatian, dan kejujuran.

Di ladang Papua, TNI tidak hanya menanam keamanan, tetapi juga mempertahankan harapan.

Otentikasi: 

DANSATGAS Media Habema, Letnan Kolonel Iwan Dwi Priharton

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *