Papua – Di antara negara Papua yang indah, Tentara Nasional Indonesia (TNI) lebih dari satu pasukan keamanan adalah katalisator untuk pembangunan. Berlaku dengan implementasi No. 9 tahun 2020 (dalam) pada tahun 2020, TNI memainkan peran kunci dalam mempromosikan stabilitas, mendukung otoritas lokal dan memperkuat publik.
Panduan ini memungkinkan TNI untuk mempertahankan tiga hati di Papua: untuk memastikan keselamatan, untuk membantu otoritas lokal memberikan layanan dasar dan untuk mempromosikan komunikasi sosial yang komprehensif. Memperluas TASC khusus (SATGAS) di berbagai daerah, TNI secara aktif berkontribusi pada pemeliharaan stabilitas regional sebagai kondisi kritis untuk pembangunan berkelanjutan. Keselamatan: Dasar Kemajuan
Papua damai dan aman untuk perkembangannya. Namun, ancaman keamanan masih menjadi kenyataan utama. Kelompok Pengembangan Angkatan Darat (KSB), yang sebelumnya dikenal sebagai Gerakan Bebas Papua (OPM), terus membantu penduduk setempat dan pekerja asing yang terlibat dalam proyek infrastruktur kritis.
Sampel tragis terjadi pada hari Senin (8.08.2024), ketika Pemberontak OPM, seorang pilot warga dan helikopter yang terbunuh di Selandia Baru, untuk PT Air Service di Angkas. Tindakan kekerasan ini tidak hanya mempengaruhi stabilitas, tetapi juga mempertaruhkan nyawa orang asing yang berkontribusi pada pertumbuhan Papui.
Sebagai tanggapan, TNI dengan cepat dievakuasi pada hari Selasa (8.08.2024), menabung tidak hanya Glenn, tetapi juga pekerja medis, guru, dan anak kecil. Banyak, misi ini telah dilakukan sebagai satu upaya kemanusiaan, tanpa permintaan resmi korban atau pemerintah Selandia Baru.
Kesaksian lain tentang antusiasme TNI adalah keberhasilan penyelamatan pilot kapten Susi Air Philip Markens (21.01.2024) dari penangkaran CSB dari pencapaian yang tidak biasa, yang menekankan komitmen luar biasa terhadap perlindungan Indonesia dan warga negara asing. Lebih dari kekuatan militer: mitra di masa depan papua
Terlepas dari kenyataan bahwa TNI masih solid dalam operasi keselamatannya, itu adalah prioritas partisipasi publik dan upaya kemanusiaan. TNI Lucky Avianto, komandan Kelompok Kerja Habema, menekankan bahwa keselamatan dan pengembangan harus khawatir.
“Keamanan adalah dasar dari kemakmuran Papua. TNI dan Polri sepenuhnya berkewajiban untuk menjaga stabilitas tidak hanya melalui operasi taktis tetapi juga untuk mempercayai komunitas lokal. Melalui program sosial dan kemanusiaan, kami berusaha untuk menciptakan sinergia yang kuat dalam mendukung pengembangan Papua yang dipercepat.”
Berdasarkan kemitraan kepercayaan dan memperkuat kemitraan dengan komunitas lokal, tidak hanya yang melindungi Papua membantu membangun masa depan mereka.
Otentikasi: Dansatgas Media Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono